Sabtu, 16 Oktober 2010

Kisah Expresso di SMANSA

Expresso Story (Curhatan sehari)

            Apa yang pertama kali terlintas dalam benakmu tentang kata expresso? Apakah minuman? Permen? Tidak..Expresso yang dimaksud adalah sebuah nama kelas yang lahir dan hanya ada di SMANSA. Setelah engkau membaca judul itu sekali lagi, mungkin kau hanya berpikir bahwa ini hanyalah sebuah cerita yang selalu ada di sinetron, dan film2 sekarang. Isinya memang sama, tentang perjuangan, tangisan, kebahagiaan dan sebagainya. Tapi,, yang kami rasakan lebih dari itu. Karena di sini, kami mengenal arti keluarga.
            Nama expresso dipilih dari berbagai macam nama yang ada, seperti Sitkom, Escinto.com, dll. Expresso dikenal oleh seluruh warga SMANSA ketika kami duduk di kelas XI. Yah, Expresso...Expression of eleven science two. Nama ini dipopulerkan ketika porseni SMANSA tahun  2008. Kami selalu mengenal kata SKS (Sistem Kebut Semalam). Memang hasil yang kami berikan tidak maximal, tapi sangat tidak mengecewakan. Walaupun kami masih belum dekat satu sama lain, tapi kami mendapatkan hasil yang baik ketika porseni saat itu. Anak2 yang berada di kelas ini merupakan gabungan dari X1 mpe X7. Banyak yang  menganggap kami ini sombong karena kelas pintar...Maaf, kami nggak pernah seperti yang dibayangkan banyak orang. Don’t judge the book from the cover. Kami yang katanya kelas pintar, ternyata selalu ribut, sering nyanyi, mengubah karya cipta orang lain seenak hati, PR dikerjain bareng2 nggak pernah sendiri2, kalau ada ulangan belajarnya SKS (Sistem kebut sejam). Tapi saat ulangan, kami selalu menjaga kerahasiaan jawaban masing2. Nggak ada yang mau berbagi, bukannya pelit, tapi kami emang udah berprinsip untuk nggak saling membantu ketika ulangan.
            Kami penuh dengan kegilaan-kegilaan yang orang lain nggak pernah tau. Kami selalu menganggap semua hal fun, ntar klo udah dimarahin baru serius. Kelas kami selalu ramai. Banyak karakter dan watak yang berbeda-beda. Tapi itu bukan berarti kami terpecah belah. Bukan...malahan dengan perbedaan itulah yang membuat kami menerima satu dengan yang lain, serta menghargai kepribadian masing2 apa adanya. Mulai dari yang usil, kocak, lebay, najis, pendiam, emosian, maupun yang loadingnya lamaaa banget, semuanya ada di sini. Walaupun memang sulit untuk memahami begitu banyak karakter, tapi kami udah sering menghadapi karakter yang sama tiap hari.
Adri, Ria, Atha, Bill, Brian, Tika, Dewi, Eli, Felix, Filia, Garry, Gian, Hellen, Irene, Ipen, Kuvra, Laurens, Ani, Lidya, Alon, Monik, Nindy, Novi, Riyan, Ida, Samson, Qq, Ivan, Ico, Vivi, Egi& erma.
TOE : transformation of expresso. Expresso yang bertransformasi dari kelas XI ke kelas XII. Dengan nama yang sama Expresso Expresion of twelve science two. Nama kelas kami tahun berikutnya. Yeah,, nggak nyangka banget kalau kami bisa jadi juara umum porseni 2009. Juara yang nggak sama sekali kita pikirin atau bayangin. Well,, ini bukan mau nunjukin kesombongan atau kehebatan kami. di sini Cuma mau nunjukin kreatifitas dan kesatuan nggak lupa juga berkat Tuhan. Hmm,, piala juara umum itu, kita dapat setelah melalui bnyak pertikaian, tangisan, amarah, sikap ketidakpedulian. Tapi semuanya, terbalaskan sudah.
Tapi usaha kami tidak sampai hanya di situ saja. Kami harus berusaha untuk UAN. Karena itu, kita fookuuus banget buat UAN. And the final result is we can pass the exam. Thank’s God.
            Expresso, dikenal guru2 sebagai kelas yang selalu pulang terakhir Cuma untuk cerita-cerita nggak penting ataupun hanya sekedar main bola doank. Ini menunjukkan kami cinta banget ama sekolah(masa sih?). Kami selalu ingin libur, tapi teteeup,, pas libur ada aja alasan buat balik ke smansa. Jadi ingat, ada seorang guru yang pernah bilang ke kita “Hey, I don’t know where are you live. Because everyday, I always meet you in school until afternoon.” ataupun ada juga teman dari klas lain yang bilang “kamong smua kariiing”..hahaha..
Dari semua perjalanan yang kami lewati bersama, aku sadar bahwa Expresso tuh bukan Cuma sekedar teman, ataupun sahabat, tapi Expresso tuh keluarga kedua setelah keluarga yang di rumah tentunya.
Mereka mengajarkan aku banyak hal tentang kehidupan, secara langsung maupun nggak langsung. Dari mereka aku jadi ngerti bahwa “Kehidupan ini adalah sebuah perjalanan dari aku menjadi kita..” atau dengan kata lain senasib sepenanggungan..Masa SMA tuh emang masa yang paling nggak terlupakan karena ada mereka. Jujur sedih banget, tapi aku jadi ingat kata seseorang “Smuanya pisah bukan untuk meninggalkan satu sama lain, tapi lagi ngumpulin cerita selama perjalanan menggapai masa depan yang baik, yang akan diceritakan lagi pas ketemu.” (Thank’s buat kata2nya..)  Setelah ini, kami udah nggak bisa sama2 lagi...semuanya udah di universitas yang berbeda, dan  aku yakin apapun yang akan kita hadapi nanti, itu adalah yang terbaik. Well, ntar 6 tahun kemudian, ketika kita bertemu lagi di ambon, atau di manaaaa aja, I hope we can get the best in our life.
Kunci semuanya adalah begining of the begining artinya kita nggak pernah kayak gini, kalau awal dari permulaan ini, kita nggak pernah dipertemukan.
Akhir kata Cuma mau bilang Life is never flat with you Expresso. J

0 komentar:

Posting Komentar