Sabtu, 16 Oktober 2010

Jerih payah

Jerih payah
Saya sebagai salah satu anggota kelompok 2 arkeologi ingin menceritakan apa yang terjadi.
                Kiki, audry dan saya. Adalah 3 anggota pertama di kelompok 2  arkeologi. Kelompok ini dibentuk untuk mengikuti lomba karya tulis arkeologi. Sebenarnya banyak sekali yang membuat kami tidak mau mengikuti lomba ini. Dimulai dari ketidakmauan saya,  tes knaikn kls yang udah dekat, juga terbayang-bayangi oleh kk2 yg tahun sblmnya udah menang. Kita takut klo nantinya kita hanya mengecewakan, kita nggak bisa sama dengan kk2 kita yang udah lulus. Tapi toh smua alasan itu, pikiran konyol itu kita buang jauh2 dan tetap mengatakan “yang penting usaha...”
                Kami sangat menyadari keterlambatan dari kelompok 2. Kami baru saja mencari bahan2 yang ingin kami tulis setelah tes berakhir.  Padahal waktu yang tersisa tidak cukup bnyak. Hujan lebat mengguyuri kota Ambon. Walaupun sedikit basah, tapi kami ttp berjuang. Kami ke perpus wilayah, menemukan suatu tulisan (benar2 tulisan tangan) tentang sejarah kota Ambon. Setelah memfotocopy, kami balik ke sekolah dan mulai mengartikan tulisan itu. tulisan yang benar2 nggak disangka, bisa separah itu. tapi kita menemukan 2 kata yang menarik perhatian, yaitu Rodenberg (batumerah) dan benteng. Setelah dibaca lebih lanjut, ternyata ada sebuah benteng di batumerah pd zman pemerintahan Portugis. Kami juga mencari smua yang berhubungan dengan pemerintahan Portugis itu di internet.
Besoknya, kami bertiga pergi ke batumerah. Hari itu kami benar2 yakin. Padahal, nggak tau mau mulai dari mana. Tapi stlah tanya sini dan sana, stlh dari rumah pak RT, ketua adat, mpe akhirnya tiba di rumahnya bpk raja,  hasilnya nihil. Bapak rajanya nggak ad buat minta info. Akhirnya kami hanya bisa pulang ke rumah masing2.
Keesokan harinya, kami pergi ke kantor desa dengan tekad bertemu bapak Raja, nmun sama aja, nggak ada hasil. Kami juga ke Galala (dari brita yang kami dapat, ad juga benteng di sana), namun juga nihil.
Beberapa hari yang kami lakukan hanyalah ke batu merah dan Galala. Mpe akhirnya kami ke bapak raja Hatiwe. Beliau bilang agar kami k rumphius & Bapak No. Hmm, nggak nyangka bnget klo kita dpt uang dri bpk raja Hatiwe sebesar *****. Lumayan....hehehe...Kami dapat info dari pak No klo bak bsar di kbun cengkeh, ad sbuah benteng. Maka prgilah kami k sana dan berhenti di rumahnya Novi. Novinya nggak ada, tapi kami emang nggak butuh ngomong ama dia. Kami cb nanya papa dan mamanya Novi, tentang keberadaan bak besar yang dimaksud itu. Mk dgn semangat 45, kita mencari. Waktu pulang, nggak nyangka udah jam stgh 7 mlm, dan daerah di sekitar situ, sepinya mintaa ampuuuuuunnn.......pokoknya sepi bnget deh....3 diva pun berjalan dan digodain am cwok2 nggk jelas di sana. Kita lari, takut euy, tapi ttp ktawa, krn larinya sambil nyanyi...
Besoknya kami Cuma ke perpus wilayah ama rumphius doang. Setelah itu, kami mulai melakukan penulisan. Penulisan yang blm mnggunakan sgl mcm aturannya, mulai dari tulisan (jenis dan ukuran) mpe di margins. Kami br ingat, kelompk kami masih kurang 1 orang. Setelah diajak, Lidya pun mau masuk di klompok kami. Pengeditan, penambahn pun kami berempat lakukan beberapa kali.  Tapi akhirnya, jadi juga karya tulis itu. Pyuh...hanya sbuah karya sederhana yang dikumpulkan.
Ini blum berakhir. Kami nggak tau masuk k tahap brikutnya atau nggak. Tapi ibu guru yang baik pun masuk k kls dan mengatkan bhwa klompok kami pun msuk k thap slnjtnya. Kami harus siap dlm presentasi. Namun sayang, saya lagi sakit saat itu. Pada saat lthn presentasi, trnyata ada kurang ini dan itu. Kami melakukan pengeditan yang terakhir, dan mnyerahkan smuanya ke Tuhan.
Hari yang ditunggu dan dinanti. Stlh, smua klompok yang ad selesai presentasi, kami crita2 sambil nunggu kputusan dewan juri.  Sekian lama menunggu, dewan juri pun mulai membaca pemenangnya. Daaaaaaaaaannnn...... Jreng...jreng..jreng....Kami dapat juara 2... Nggak nyangka bnget. Kami bersyukuur bnget,, krn nggak nyangka bisa dpt juara 2... Thank’s Jesus...


“Perjuangan yang kita lakukan dengan hati dan sungguh2 akan menghasilkan sesuatu yang baik. Yang nggak pernah disangka. “
“Selalu yakin dan percaya apa yang dibuat-Nya itulah yang terbaik.”

Thank’s to :
Jesus. Kmudian anak2 expresso yang udah mendukung kita dalam doa, khususnya Tikaa yang setia nemenin kita ke mana aja, Eliyas, alon juga yang pernah nemenin kita k prpus. Bapak No, yang udah ngaasih info, bapak rja hatiwe yang ngasih uang (hehehe...), bpk uskup (klo nggk slh) d prpus rumphius yang udah ngasih bnyak buku, org2 di prpus wil. Yang ngasih buku sejarah kota amq yang tulisanny harus diterjemahkan, ma2 dan pa2 yang ngasih uang transport, guru2 sejarah dan guru bindo yang sll ngasih masukan dan kritikan membangun, n yang blum disebutin namanya satu2, Thank’s bnget smuany. Tanpa kalian smua, kita nggak bisa apa2

0 komentar:

Posting Komentar