Jumat, 22 Juni 2012

Berbagi kisahku


Sebenarnya, gue agak bingung mau memulai kisah ini dari mana. Walaupun begitu gue tetap pengen membagi kisah ini buat kalian semua. Menulis, dengerin musik, membaca dan berbicara hanyalah segelintir  hobiku. Dari Hobiku itulah gue memberanikan diri untuk daftar dalam sebuah organisasi kampus (senat), yang entah bagaimana gue diterima di bidang Humas (Hubungan Masyarakat). Dalam bidang itu pun, gue punya mama (ka Jujul angkatan 08), papa (ka Nicho angkatan 08), dan saudara kembar gue (pricil & kathena angkatan 010).
Selama 1 periode itu pun tugas gue adalah sebagai pimred buletin, dan membuat proposal + LPJ + artikel untuk berbagai ‘jalan2’ ke kampus lain di bandung maupun di Jakarta. Entahlah, gue agak sulit mendeskripsikan kata ‘jalan2’ ini dengan baik, karena sebenarnya setiap ‘jalan2’ yang gue lakukan itupun hanya berisi rapat, rapat, diskusi, dan rapat lagi. Yah, harus gue akui bahwa dengan ‘jalan2’ itupun gue jadi kenal banyak orang dari kampus lain. Cukup menghabiskan waktu gue sih, sehingga gue harus ngorbanin waktu tidur gue buat belajar, maupun waktu gue buat nonton. Tapi kalo emang hobi lu di situ, apapun yang lu kerjakan pasti lu senang2 aja walaupun lu bakal mencapai titik ‘capek’. Am I right?
                Kerjaan gue itu hanyalah sebagian kecil dari kisah ini. Kalau kalian merasa bosan, sebaiknya tutup blog ini segera, sebelum fajar menyingsing dan kalian masih tetap membaca blog gue. (Lebay sih). Bukan itu yang mau gue ceritain di sini. Yang mau gue ceritain di sini adalah gue benar2 ngerasa comfort berada di senat ini. Why? Karena gue ngerasa kekeluargaan yang dibangun oleh ketua senat maupun anggota yang lain. Gue nggak tau dimulai dari kapan, apakah dari pleno pertama (gue rasa nggak), TAA (mungkin sedikit) atau LKMM?  Gue nggak tau kapan pastinya rasa kekeluargaan itu muncul, yang pasti gue ngerasainnya. Dan rasa kekeluargaan itu yang ngebuat gue agak sulit ngelepasin senat. Gue punya banyak alasan buat nggak mau ngelanjut lagi (mungkin butuh kisah yang lain untuk menceritakan alasan gue itu). Tapi Cuma 1 alasan yang ngebuat gue bimbang yaitu kekeluargaan yang diciptakan itu. Life is a choice. Hidup selalu punya pilihan, hanya apa yang dilihat sebagai prioritas. Gue tau kesempatan nggak akan pernah datang untuk kedua kalinya. Tapi apa yang gue cari dari periode berikutnya? Pengalaman? Rasa kekeluargaan? Entahlah. Dan gue pun memilih untuk nggak ngelanjut lagi, yang sepertinya banyak nggak setuju dengan keputusanku itu.
                Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap awal pasti ada akhir. Mungkin dalam kehidupan sehari-hari, akan tetap berlanjut, tapi dalam sebuah status, organisasi pasti akan ada akhir. Saat periode itu berakhir, semua kenangan maupun rasa kekeluargaan itu akan selalu ada di dalam hati.

Tak pernah terlewatkan dan tetap mengagguminya
Kesempatan seperti ini tak akan bisa dibeli
Bersamamu ku habiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Janganlah berhenti (Ipang-sahabat kecil)

0 komentar:

Posting Komentar