Sebenarnya, gue agak bingung mau memulai kisah ini dari mana. Walaupun
begitu gue tetap pengen membagi kisah ini buat kalian semua. Menulis, dengerin
musik, membaca dan berbicara hanyalah segelintir hobiku. Dari Hobiku itulah gue memberanikan
diri untuk daftar dalam sebuah organisasi kampus (senat), yang entah bagaimana
gue diterima di bidang Humas (Hubungan Masyarakat). Dalam bidang itu pun, gue
punya mama (ka Jujul angkatan 08), papa (ka Nicho angkatan 08), dan saudara
kembar gue (pricil & kathena angkatan 010).
Selama 1 periode itu pun tugas gue adalah sebagai pimred buletin, dan
membuat proposal + LPJ + artikel untuk berbagai ‘jalan2’ ke kampus lain di
bandung maupun di Jakarta. Entahlah, gue agak sulit mendeskripsikan kata
‘jalan2’ ini dengan baik, karena sebenarnya setiap ‘jalan2’ yang gue lakukan
itupun hanya berisi rapat, rapat, diskusi, dan rapat lagi. Yah, harus gue akui
bahwa dengan ‘jalan2’ itupun gue jadi kenal banyak orang dari kampus lain.
Cukup menghabiskan waktu gue sih, sehingga gue harus ngorbanin waktu tidur gue
buat belajar, maupun waktu gue buat nonton. Tapi kalo emang hobi lu di situ,
apapun yang lu kerjakan pasti lu senang2 aja walaupun lu bakal mencapai titik ‘capek’.
Am I right?
Kerjaan gue itu hanyalah sebagian kecil dari kisah ini.
Kalau kalian merasa bosan, sebaiknya tutup blog ini segera, sebelum fajar
menyingsing dan kalian masih tetap membaca blog gue. (Lebay sih). Bukan itu
yang mau gue ceritain di sini. Yang mau gue ceritain di sini adalah gue benar2
ngerasa comfort berada di senat ini. Why? Karena gue ngerasa kekeluargaan
yang dibangun oleh ketua senat maupun anggota yang lain. Gue nggak tau dimulai
dari kapan, apakah dari pleno pertama (gue rasa nggak), TAA (mungkin sedikit)
atau LKMM? Gue nggak tau kapan pastinya
rasa kekeluargaan itu muncul, yang pasti gue ngerasainnya. Dan rasa
kekeluargaan itu yang ngebuat gue agak sulit ngelepasin senat. Gue punya banyak
alasan buat nggak mau ngelanjut lagi (mungkin butuh kisah yang lain untuk
menceritakan alasan gue itu). Tapi Cuma 1 alasan yang ngebuat gue bimbang yaitu
kekeluargaan yang diciptakan itu. Life is
a choice. Hidup selalu punya pilihan, hanya apa yang dilihat sebagai
prioritas. Gue tau kesempatan nggak akan pernah datang untuk kedua kalinya. Tapi
apa yang gue cari dari periode berikutnya? Pengalaman? Rasa kekeluargaan? Entahlah.
Dan gue pun memilih untuk nggak ngelanjut lagi, yang sepertinya banyak nggak
setuju dengan keputusanku itu.
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap awal
pasti ada akhir. Mungkin dalam kehidupan sehari-hari, akan tetap berlanjut,
tapi dalam sebuah status, organisasi pasti akan ada akhir. Saat periode itu
berakhir, semua kenangan maupun rasa kekeluargaan itu akan selalu ada di dalam
hati.
Tak pernah terlewatkan dan tetap
mengagguminya
Kesempatan seperti ini tak akan bisa
dibeli
Bersamamu ku habiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Janganlah berhenti (Ipang-sahabat
kecil)
0 komentar:
Posting Komentar