Waaaaaaaaaaa, udah lama banget aku nggak nulis cerita lagi. Untuk mengakhiri tahun ini, aku mau ngebuat cerbung lagi. Tapi cerbung ini mungkin akan sangat singkat. Nggak akan sepanjang cerbungku yang lainnya. Semoga pada suka...
Cast :
Alyssa Saufika: Biasa dipanggil Ify. Mahasiswa Fakultas Kedokteran, tahun kedua. Ramah, murah senyum, cerewet bagi yang sudah lama mengenalnya, baik, sederhana, jago main piano dan nggak sombong. Merupakan anggota Humas-Senat.
Alvin Jonathan : Mahasiswa Fakultas Kedokteran, tahun keempat. Ramah, cerewet, dewasa, baik, jaim kalo sama orang baru. Merupakan kepala bidang Humas-Senat
Agni : Teman Ify di kampus. Teman Rio sejak kecil. Tomboy, ramah, baik, jago main gitar
Mario Stevano: biasa dipanggil Rio. Mahasiswa Fakultas Kedokteran, tahun ketiga. Pendiam, tertutup, jarang tersenyum, tapi baik & jago main gitar. Merupakan anggota bidang bakat minat-Senat
Shilla : Mahasiswa Fakultas Kedokteran, tahun ketiga. Teman baik Rio. Lucu, mudah bergaul, ramah, mak comblang, jago main Biola.
Dan pemain lainnya...
Sunshine Princess & Ice Prince
Begining of the begining. Aku percaya bahwa semua cerita pasti memiliki awalnya. Walaupun nantinya adalah sad ending, maupun happy ending, tapi semua pasti memiliki kisah awal. Karena tanpa awal, takkan pernah ada akhir. Am i right? Ceritakupun juga sama. Awal yang kalau aku pikir2 lagi, bukan sebuah awal menarik maupun, kisah yang menyentuh hati. Tapi inilah kisahku.
*****
Teriknya matahari tak mengalahkan semangat penonton yang tak lain dan tak bukan adalah teman2ku untuk menyaksikan pertandingan Basket. Di kampusku saat ini memang ada kegiatan tanding antar angakatan, di mana begitu banyak olahraga yang ditandingkan. Saat ini merupakan pertandingan antara angkatanku, 010 dengan angkatan 09. Aku merogoh HP-ku yang nampaknya bergetar, tanda ada yang menelpon
“Fy, ntar ada Rio yang bawain es batu buat minuman yang kita jual. Kamu ambil dari dia ya, aku rapat bentar” ucap Angel yang merupakan koor Dana, dan aku merupakan panitia anggota dana.
“Oke ngel.” Aku mengantongi lagi HP-ku, kemudian ikut menonton pertandingan yang sedang berlangsung sengit
“Permisi” Aku menoleh, sedikit memincingkan mataku dari sinar matahari, agar dapat melihat siapa yang berdiri di sampingku.
“Ah ya?”
“Mau ngasih es batu” ucapnya sambil memberikan 2 kantung kresek hitam.
“Makasih ka Rio” ucapku. Aku yakin, ini adalah Rio yang dimaksudkan Angel. Dia pun hanya tersenyum tipis, bahkan terlalu tipis yang membuat aku ragu apakah dia tersenyum atau tidak. Ia pun segera pergi. Aku hanya mengangkat bahu, tanda aku tidak perduli. Aku memasukkan es batu yang ia bawa ke dalam coolbox di mana terdapat minuman2 yang harus ku jual kepada para supporter yang lelah menyupport ataupun pemain yang lelahbermain.
“Rio udah datang fy?” tanya Angel yang langsung menghampiriku.
“Udah. Kok dia baik banget sih ngel, mau ngasih kita sumbangan es begini?”
“ngerasa senasib sepenanggungan kali, karena sama2 panitia” Aku terdiam mendengar jawaban Angel.
“Dia juga panitia? Seksi apa? Kok aku nggak pernah ngeliat?”
“Ya ampun Ify, masa kamu nggak tau sih. Dia anggota seksi acara. Dia emang jarang ada kalo evaluasi tiap hari. Lagian dia juga ngejagain bulu tangkis, yang artinya pertandingannya nggak di kampus kita” Aku pun hanya meng’o’kan mulutku.
“Oh ya fy, besok kamu ikut LKMM senat nggak?”
“Ikuuuut. Kayaknya bakal seru.” Ucapku bersemangat. “Kamu ikut?”
“Iya...”
“Hmm, tau deh yang ada yayang Tian.”
“Apaan sih fy” ucap Angel dengan pipi bersemu merah. Aku hanya tertawa melihatnya malu2 seperti itu. Kalau bukan karena banyak pembeli, mungkin masih ku lanjutkan menggoda Angel dengan ka Tian.
0 komentar:
Posting Komentar