You
don't love a woman because she's
beautiful;
she is beautiful because you love her.
-
anonymous
Gadis berwajah tirus yang menggunakan
toga wisuda berwarna hitam dipadu dengan warna biru langit serta ijazah di
tangannya keluar dari ruangan dengan wajah penuh senyuman. Ia tertawa bersama
teman2nya, menikmati hari terakhir mereka di kampus. Hari di mana mereka harus
melepaskan 'jabatan' mahasiswa mereka. Mereka memulainya bersama dengan
senyuman, candaan, tangisan, perjuangan, hari ini mereka pun mengakhirinya
dengan senyuman bahagia. Terlalu banyak kisah di kampus ini. Gadis itu lantas
melambaikan tangannya pada teman2nya itu dan pergi menghampiri empat orang yang nampaknya telah menunggunya
sejak tadi
"akhirnya ade gue yang satu ini lulus
juga. Congrats ya" ujar seorang pemuda bertubuh jangkung dengan kemeja
putih dan jas yang lenganny dilipat setengah.
"makasih
ka iel"
"selamat ya anakku" ucap papa
dan mama gadis itu kemudian memeluk dan mencium pipi gadis itu.
“makasih ma, pa” ucap gadis itu kemudian
berdiri di depan pemuda lainnya yang telah membuka jasnya
"happy graduated honey" ujar
pemuda itu sambil memberikan sebuket mawar putih lantas mencium kening gadis
itu dengan sayang.
"thank
you honey. Aku kira kamu nggak bisa dateng"
"impossible. i'll always have time for
you. Btw, you look so beautiful today" bisik pemuda itu membuat wajah
gadis tersebut memerah. Pemuda itu lantas tertawa sambil memeluk pinggang
kekasihnya dan mengecup pipi kiri
gadisnya
"kamu tuh sengaja ya, supaya muka aku
merah semua" rengut gadis itu membuat kedua orang tuanya, kakaknya maupun
kekasihnya.
"Ntar
cantiknya ilang loh fy. terus si Rio nggak mau lagi sama kamu" goda Iel
"nggak
kan say?" tanya ify berbalik pada Rio
"nope. Lagian aku sayang sama kamu
kan bukan karena kecantikan kamu" ujar Rio membuat wajah ify semakin
memerah, sedangkan iel manyun merasa adik iparnya ini tak kompak untuk menjaili
adiknya. "kalo karena kecantikan kamu mah dari dulu aku nggak pernah
pacaran sama kamu. kamu kan biasa aja, mending sama yang lain" tambah Rio
membuat Ify manyun dan Iel terbahak dengan bahagia
"kamu
mah"
"bercanda say. Kamu tetap jadi yang
paling cantik di hatiku." ujar Rio membuat orang tua Ify hanya geleng2 kepala
melihat anak mereka itu.
****
Your love's a permanent distraction, a perfect interaction
a feeling so extreme - Hope
a feeling so extreme - Hope
Tiga tahun..Tiga tahun lalu gadis itu
mengenal seorang pemuda yang menjadi seniornya di kampus. Tiga tahun lalu,
dirinya menjadi akrab dengan pemuda itu. Tiga tahun lalu pula, hubungannya dengan pemuda itu diresmikan menjadi
sepasang kekasih. Dan selama tiga tahun ini, ia mengenal apa namanya cinta.
Tiga tahun itu pun bukan hanya kebahagiaan yang ada pada mereka, tapi juga
masalah datang silih berganti. Dimulai dari Via yang meneror gadis itu untuk
menjauhi Rio, atau bahkan Iel yang selalu berusaha mendekati dirinya.
Gadis itu mengambil ponselnya kemudian
mengetik sederet kata yang sudah biasa ia lakukan pada pagi hari. Seperti
sebuah kecanduan yang sama sekali tak ingin ia hentikan. Apakah jatuh cinta itu
memang indah?
To :
Rio
Morning....udh
bangun blm?? Love you..
From :
Rio
Morning
too. Ak udh d kantor. I met someone this morning. and you know who? She is via.
Love u too.
To :
Rio
Waduuuh
pagi banget sih kamu k kantor. Kamu udah sarapan? Really?! Let me guess, today
she is look beautifull & smart. Aren't you falling in love with her??
From :
Rio
Belum, hehe. kamu udah sarapan? Oh you're
right. she's look beautifull. Unfortunetly i had a girlfriend. :p. Tapi kalo boleh jujur,
kecantikan dia cuma karena riasan.
To :
Rio
Iiih,
kamu tuh udh dibilangin. Makan gih. Ntar sakit lagi. Ak baru selesai sarapan.
Hahaha. Dasar! Kamu jgn gitulah. Kasihan dia. Klo ak liat2 kmu cocok sama dia.
:p
From :
Rio
Ya udh
kamu jg sama iel aj. Dia juga keliatan baik. :p
Say,
ak males nih ngapa2in di kantor. coba kalo ad kamu d sini. Pasti ak bakal
srmangat
To :
Rio
Deal.
Gombal. Kamu pulang jm brp hari ini?
From :
Rio
no
deal. Ah kamu gimana sih. Di mana2 tuh cewek bakal jealous. Hmm, jm 10 kyknya.
Banyak kerjaan. oh ya say, mama minta
kamu dtg ke rumah hari ini. Kamu bisa ga??
To :
Rio
Hahahaha.
Abisnya kamu dulu sih yg mulai. Cape hati klo ak cemburu. Mending ngegodain
balik :p
Hah?
Tapi say, hari ini ak ga bisa. Ak udh jnjian sama shilla & agni. Klo bsok
aj gimana? Ntar ak dtg k rumah kamu.
From :
Rio
Ooh
gitu. Ya udh klo gitu. Ntar besok pulang kantor ak jemput kamu y..Kmu janjian
di mana?? Hati2 ya..
To :
Rio
Ga
usah say. Ak langsung k rumah kamu aj. Kasian kalo kamu harus ke kosan ku dulu
baru pulang ke rumahmu. Kamu pasti cape. Lagian biar ak bisa ketemu mamamu dari
pagi. Ak janjian ketemu d GI.
From :
Rio
Oke
deh say. Ntar ak bilang mama. I miss u so badly honey. Love you :*
To :
Rio
I miss
u tooo honey. Love u too :*. Kamu makan ya.. Met bekerja honey. *dasar
workholic* :p
From :
Rio
Okay
sayang. Ak kan kerja jg buat masa depan kita, hahaha. Have fun ya. Salam buat
agni & shilla..
****
Love
is the master key that opens the gates of
happiness.
- Oliver Wendell Holmes
“Om senang deh punya calon mantu yang jago
masak” puji papa Rio –om Freddy–, ketika mereka sedang makan malam di rumah
Rio. Hari ini, Ify memang sudah ada di rumah Rio sejak pagi. Ia menemani mama
Rio –tante manda– ke pasar, shopping,
masak, bahkan ikut arisan bersama teman2 tante manda yang lain. Paling
menghebohkan adalah ketika tante manda memperkenalkan Ify sebagai calon isteri
dari Rio, padahal sama sekali tak ada pembahasan itu di antara Rio dan Ify
“Jadi kapan fy, married sama Rio?” tanya tante manda membuat wajah Ify langsung
memerah
“Ah
tante, kan masih lama. Lagian Rio nya juga nggak ngelamar” jawab Ify malu2
“Kalau gitu tante bilang deh ke Rio ntar”
“Eh jangan tante...”
“Kenapa?”
“Ify kan Cuma bercanda, lagian Ify malu”
“Beneran juga nggak apa2
fy” goda tante manda membuat wajah Ify lagi2 memerah. Keluarga Rio memang dekat
dengan Ify, dimulai dari mamanya, papanya maupun adiknya -Ray-. Orang tua Rio
pun sangat menyukai Ify, entah karena mereka tak pernah punya anak perempuan,
atau karena mereka memang Ify mempunyai daya ikat tersendiri untuk disayangi
siapa saja
“Sini tante, biar Ify yang cuci piringnya” tawar Ify pada
tante manda
“Nggak usah fy, kamu nemenin om aja di depan”
“Nggak tante, aku aja yang cuci, tante yang nemenin om di
depan. Kalau aku nemenin om, ntar Rio cemburu lagi” ujar Ify membuat tante
manda langsung tertawa
“Kalau gitu tante tinggal
ya” Ify pun mengangguk dan mengambil alih pekerjaan tante manda. Dalam minggu
ini Ify memang masih belum mendapatkan pekerjaan. Ia masih meng-apply ke beberapa perusahaan, dan masih
menunggu panggilan untuk interview.
“Hei honey” ucap seorang
pemuda sambil memeluk Ify dari belakang. Ify nampak terkejut, namun sedetik
kemudian ia sadar siapa yang memeluknya ketika mendengar suara dan mencium
aroma parfum yang selalu membuat Ify kehilangan konsentrasinya
“udah makan?”
“Udah. Kamu udah selesai?”
tanya Rio dan Ify mengangguk “Ngobrol di halaman belakang aja yuk” ajak Rio. Ia
melepaskan pelukannya, lantas menggenggam tangan Ify. Ify menatap wajah Rio yang
sedang menatap ke langit. Ada yang berbeda dari wajah kekasihnya. Tampak
kelelahan dan beban besar.
“Kamu ada masalah?” tanya
Ify, membuat Rio menatap Ify. Rio tersenyum tipis kemudian menggeleng. “Jujur
aja.” Ujar Ify lagi. Sudah tiga tahun ia lalui bersama Rio, ia pasti menyadari
ada hal yang salah..
“Cuma masalah pekerjaan”
“Bener?”
“Kamu percaya sama
permintaan yang dikabulkan bintang jatuh nggak?” tanya Rio membuat Ify
mengernyitkan keningnya. Apa Rio sedang berusaha mengalihkan pembicaraan?
“Hmm, percaya nggak
percaya sih.”
“Aku percaya” sahut Rio
“Well, kalo emang nggak bener, setidaknya Tuhan denger permintaan kita. Iya
kan?” tanya Rio membuat Ify mengangguk. Rio lantas menarik Ify ke dalam dekapannya
“Aku sayang kamu”
****
You come to love not by finding the
perfect
person, but by seeing an imperfect person
perfectly. -Sam Keen
Ify memekik histeris
ketika ia memasuki The Energy Building, Sudirman Central Business District (SCBD) lantai 2. Pantas saja Rio memintanya
untuk menggunakan dress dan heels yang bukan tipenya berpakaian.
Setelah ia pikirkan lagi, jika ia menggunakan kemeja dan rok atau jeans dan
kaos, mungkin ia akan diusir atau setidaknya ia akan menjadi pusat perhatian
karena semua yang makan di sini pun menggunakan dress dan jas untuk pria nya. Amuz
Gourmet adalah tempat candle light dinner
terbaik yang pernah ia kunjungi. Interior bergaya perancis, yang bisa
dilihat dengan hadirnya menara Eiffel dari besi, tetesan air mata yang unik
seperti Chandelier dan lukisan asli dari pelukis Indonesia yang terkenal.
Menunya pun menawarkan masakan Perancis kontemporer disertai anggur Prancis
yang terbaik sehingga memberikan pengalaman bersantap mewah dan menyenangkan.
Rio memang mengajaknya untuk dinner berdua
malam ini. Ia tau bahwa Rio itu terkadang memang romantis, tapi ia tak pernah
membayangkan dirinya akan mendapat hal spesial seperti ini. Akhirnya pelayan
pun mengatarkan pesanan yang sudah diminta dari Rio beberapa hari lalu. Untuk
malam ini Rio memang mempersiapkan segalnya.
“Say,
ini bagus banget” ujar Ify yang masih terpana dengan restoran ini
“I’ll
always give my best for you” sahut Rio sambil menggenggam tangan Ify, kemudian
mengecupnya. “I heve something special for you.” Rio kemudian memanggil
pelayan. Pelayan itu mengantarkan sebuah kotak kecil berwarna merah. Ify
membukanya perlahan dan lagi-lagi Rio membuat ia tak bisa berkata-kata. Ia
melihat sebuah cincin berlian.
“Yo..”
Ify menatap Rio seolah mencari sebuah jawaban.
“Would
you marry me?”
“I
would” ucap Ify, membuat Rio tersenyum manis kemudian mengambil cincin di dalam
kotak itu, dan memasangkannya di jari manis Ify.“I love you”
“I
love you more”
“I
love you more than you can imagine” ucap Rio sambil tersenyum manis. Rio
mendekatkan wajahnya ke wajah Ify, namun ia menghentikannya secara tiba2 ketika
ia merasakan sesak nafas, dan seluruh tubuhnya terasa lumpuh. Rio mendecak
kesal, kenapa harus saat seperti ini.
“Yo,
what’s wrong?” tanya Ify yang mulai terlihat panik melihat Rio. Rio tidak
menjawab, ia mencoba bernafas, namun tetap terasa sulit. Tak lama pandangannya
mengabur, dan ia tak sadarkan diri
****
“ Rio terkena Miastenia Gravis. Salah satu
penyakit yang berhubungan dengan kelemahan otot. Kelemahan ototnya bisa ringan
sampai berat. Awalnya hanya gangguan otot di sekitar mata, kemudian kelemahan
anggota gerak, dan yang paling ditakuti adalah jika terkena otot pernafasan,
karena pasien bisa sesak nafas. Jika demikian maka ini menunjukkan tingkat
paling parah dari penyakit ini. Rio nampaknya sudah memiliki penyakit ini dari
lama, dan sekarang sudah terkena otot pernafasan.”
Ify mematung di samping tempat tidur
Rio. Ucapan Dokter masih terngiang-ngiang di pikirannya. Dia tidak bisa tidur
semalaman, bahkan ia hanya bisa menangis.
“Say...” Ify menoleh mendapati Rio
telah sadar kemudian membuka selang oksigennya.
“Jangan dibuka”
“Aku udah nggak apa2” ucap Rio.
“Tante manda sama om Freddy lagi
balik ke rumah buat ngambil baju kamu.” Ujar Ify.
“Kamu nangis?” tanya Rio lembut
sambil memegang pipi Ify. “Maafin aku. Aku nggak bisa buat kamu bahagia”
“Nggak yo. Aku bahagia sama kamu..”
“Myastenia Gravis. Itu nama
penyakitku” ujar Rio lagi sambil menerawang. Ify tak ingin membahas penyakit
Rio, karena ia sadar ia takkan cukup kuat untuk mendengarnya. “Aku tau kalau
aku sakit sejak 5 tahun yang lalu, sebelum aku kenal kamu. Semuanya akan
membaik jika aku meminum obat dan beristirahat. Namun sejak dulu dokter sudah
memperingatkan aku, bahwa jika aku mengalami sesak nafas, maka itu artinya
penyakitku memburuk. Selama 5 tahun ini, aku merasa semuanya baik-baik saja.
Setidaknya aku tidak pernah merasakan sesak nafas dan aku masih dapat melakukan
aktivitas walaupun siang hari aku harus beristirahat. Aku cukup yakin bahwa aku
masih bisa hidup, menikah denganmu, dan punya anak. Oleh karena itu, aku tak
pernah menceritakannya padamu. Namun, semuanya seolah meluluhlantakkan impianku
ketika semalam aku sesak nafas. Dan yang ada di pikiranku hanya satu, bahwa aku
tak akan lama ada di dunia ini. Aku...” Ify meletakkan jarinya di bibir Rio,
meminta Rio untuk berhenti bercerita. Ia
sudah tak sanggup mendengar apapun lagi. Rio menyingkirkan jari Ify, kemudian menggenggam
tangan Ify.
“Maafin aku fy. Aku nggak pernah share masalah ini denganmu. Aku terlalu
takut kalau kamu tau, kamu akan meninggalkan aku, atau kamu tak akan pernah mau
jatuh cinta dengan pria penyakitan sepertiku. Aku pengecut. Seandainya saja aku
mengatakan hal ini dari dulu, setidaknya kamu tidak akan pernah menderita
denganku. Setidaknya kamu bisa mencari orang yang lebih baik dibandingkan aku
jauh sebelum aku yang meninggalkan dunia ini. Aku egois” ujar Rio lagi membuat
Ify mau tak mau menangis. Air mata yang mati2an ia tahan, memaksa untuk keluar.
“Nggak yo. Aku nggak akan pernah
ninggalin kamu dan aku nggak mau kamu ninggalin aku” ucap Ify sambil menangis,
membuat Rio menarik Ify ke dalam dekapannya.
“Menangislah fy. Tapi kamu harus
janji padaku, tangisanmu hanya untuk hari ini, dan takkan pernah terjadi lagi
besok. Aku nggak mau kamu nangis karena aku. Aku nggak mau kamu tersiksa karena
aku” ucap Rio dan mengecup puncak kepala Ify. Ify mengeratkan pelukannya. Sungguh,
ia tak ingin melepaskannya.
****
It is love, not reason, that is stronger
than death. - Thomas Mann
“Please fy, aku mau keluar. Malam ini aja. Besok aku nggak minta apa2
lagi deh say.” Pinta Rio dengan wajah memelas membuat Ify mau tak mau meminta
izin pada dokter, dan membawa Rio ke salah satu cafe yang sering mereka
kunjungi waktu mereka masih kuliah. Cafe yang letaknya tidak terlalu jauh dari
rumah sakit. Ify mendorong kursi roda Rio ke salah satu meja yang letaknya di
taman dan bukan di dalam ruangan
“Kayaknya ruangan kafe ini jadi makin luas, dan dekor-nya juga berbeda
dengan dua tahun lalu.” ujar Rio membuat Ify mengangguk walaupun yang ia
pikirkan bukan dekor Cafe ini melainkan kesehatan Rio. Ini adalah hari kelima Rio
berada di rumah sakit, dan tidak ada tanda-tanda perbaikan selama ini. Ify tak
pernah meninggalkan Rio sendiri di rumah sakit. Ia selalu berada di samping
Rio. “Lihat deh say, bintang hari ini nggak sebanyak biasanya. Apa karena mau
hujan ya?” tanya Rio entah kepada Ify, atau kepada dirinya sendiri. Ify pun tak
berniat untuk menjawabnya. Hatinya sama sekali tak tenang
“Kamu kok jadi pendiam banget sih hari ini. Bukannya kamu paling bawel”
ujar Rio sambil mencubit pipi Ify. Ify hanya meringis. “Kamu takut?” tanya Rio
menatap mata Ify tajam. Ify menggigit sudut bibirnya mencoba menahan
tangisannya. Ya, ia takut. Ia takut Rio meninggalkannya. Ia takut ketika hari esok
datang, tak ada Rio di sampingnya. Ia takut, ia takkan pernah bisa menjalani
hidup tanpa Rio. Ia takut ia tidak pernah cukup kuat tanpa Rio. Ia takut tak
ada lagi alasan ia untuk tersenyum, karena selama ini Rio lah yang membuatnya
tersenyum. Ia takut tak ada yang akan menghapus air matanya jika ia menangis.
Terlalu banyak yang ia takuti. Rio kemudian membelai pipi Ify dengan lembut.
Ify mencoba menutup matanya, mencoba meresapi waktu ini. Perasaannya semakin
tak enak.
“I always love you, Alyssa. I never leave you, because I’ll always in
your heart.” ucap Rio lembut. “Kamu tau apa yang aku minta waktu bintang jatuh?
Aku mau kamu bahagia say. Baik itu ada aku di samping kamu atau...” Ujar Rio
menahan nafasnya “tanpa aku” Tidak, Ify tidak ingin mendengar kata2 Rio lagi.
Ia bisa menangis saat ini. Kalau ia menangis, ia tidak akan menepati janjinya
pada Rio untuk tidak menangis.
“Fy, kamu mau janji sama aku satu hal?” Ify mengangguk
“Bahagia lah.”
“Tapi yo...”
“Sssh” Rio pun meletakkan jarinya di bibir Ify, meminta Ify tidak
membantahnya. “boleh aku tidur di pundak kamu?” tanya Rio membuat Ify
mengangguk.
bersamamu kulewati
lebih dari seribu malam
DEG...Lagu ini merupakan lagu kesukaan Ify dan Rio. Sudah terlalu lama mereka tak pernah menyanyikan lagu ini lagi. Ify menutup matanya, menikmati suara lembut Rio
lebih dari seribu malam
DEG...Lagu ini merupakan lagu kesukaan Ify dan Rio. Sudah terlalu lama mereka tak pernah menyanyikan lagu ini lagi. Ify menutup matanya, menikmati suara lembut Rio
bersamamu yang kumau
namun kenyataannya tak sejalan
namun kenyataannya tak sejalan
Tuhan bila masih ku diberi kesempatan
ijinkan aku untuk mencintanya
namun bila waktuku telah habis dengannya
biar cinta hidup sekali ini saja
ijinkan aku untuk mencintanya
namun bila waktuku telah habis dengannya
biar cinta hidup sekali ini saja
Nafas
Rio memberat ketika menyanyi, Ify menyadarinya namun ia mencoba menepis segala
pikirannya itu. Ia menggigit bibirnya lebih keras, agar ia tidak menangis.
Mengapa lagu kesukaannya ini menjadi begitu menyakitkan saat ini
bersamamu kulewati
lebih dari seribu malam
bersamamu yang kumau
namun kenyataannya tak sejalan
lebih dari seribu malam
bersamamu yang kumau
namun kenyataannya tak sejalan
Tuhan bila masih ku diberi kesempatan
ijinkan aku untuk mencintanya
ijinkan aku untuk mencintanya
Tak ada nyanyian lagi dari Rio, bahkan
suara nafasnya pun tak terdegar. Ify mencoba meraba denyut nadi Rio, dan Ify
sadar satu hal, Rio telah pergi untuk selamanya.
“Yo,
kamu belum selesai nyanyiin lagu itu. Aku lanjutin ya” ujar Ify menahan isakan
tangisnya, sambil memeluk tubuh Rio yang tidak bergerak
Namun bila waktuku telah habis dengannya
biar cinta hidup sekali ini saja
biar cinta hidup sekali ini saja
tak sanggup bila harus jujur
hidup tanpa hembusan nafasnya
hidup tanpa hembusan nafasnya
tuhan bila waktu dapat kuputar kembali
sekali lagi untuk mencintanya
namun bila waktuku telah habis dengannya
biarkan cinta ini, biarkan cinta ini
hidup untuk sekali ini saja
sekali lagi untuk mencintanya
namun bila waktuku telah habis dengannya
biarkan cinta ini, biarkan cinta ini
hidup untuk sekali ini saja
“Maaf yo, malam ini saja, biarkan aku menangis”
The
end
Sebenarnya
cerita ini terinspirasi dari wisudaan sepupu, dan ngeliat banyak psangan.
Hahaha. Awalnya mau happy ending, tapi waktu denger lagu glen fredly jadi
pengen sad ending. Makasih udah mau membaca